Minggu, 28 Oktober 2018

Pecinta Alam

Catatan Kecil Pecinta Alam


Menjadi Pecinta Alam tidak harus pakai sepatu gunung yang harganya ratusan ribu, harus pakai celana gunung yang bermerk, pakai kemeja flanel yang bagus, tapi menjadi bagian dari seorang pecinta alam adalah lebih ke kecintaannya terhadap alam.

Dan pendidikan dasar yang kita terima bukan hanya untuk menempa pribadi agar bisa naik gunung tertinggi di Indonesia atau di dunia,  agar bisa memanjat di tebing-tebing curam, susuri goa yang gelap gulita, menerjang arus sungai dalam arum jeram, dan yang lainnya, pendidikan dasar kalau sudah membuat kita berfikir untuk tidak membuang sampah sembarangan, merasakan iba terhadap saudaranya yang kekurangan, itulah ciri kecil pendidikan dasar itu dikatakan berhasil.

Kepekaan terhadap alamnya,
Kepekaan terhadap lingkungannya,
Kepekaan terhadap sesamanya,
Dengan sering berlatih dan terus mengasah kempuan diri agar menjadi kepribadian yang bisa membaur dengan sesama mahluk hidup.

Sesuai dengan yang dikatakan Litle Edelweis "Menjadi pecinta alam tidak butuh orang yang ingin terlihat keren seperti di film-film.
Bagi anak manja, tempat ini adalah neraka".
Karena menjadi bagian seorang pecinta alam bukan hanya tentang jalan-jalan, naik gunung, panjat tebing, susur goa, arum jeram, rawa laut. Tapi menjadi bagian seorang pecinta alam adalah tentang amanat yang kita bawa sampai mati, dibalik baju PDL yang kita pakai, makna yang ada dalam simbol-simbol yang terjerat di PDL menuntut kita untuk bertanggung jawab.
Karena slayer yang dilingkarkan dibahu kita adalah kebanggaan, tanggung jawab, dan badge yang menempel pada lengan dan dada kita  adalah kekuatan hati untuk terus bertanggung jawab.

Salam Lestari.

Ahmad Syarofi (Opay)
NA.MPL.00.001.BR

Selasa, 23 Oktober 2018

Sejarah Berdirinya Pesantren Di Jawa Barat


SEJARAH BERDIRINYA PESANTREN


Khususnya provinsi jawa barat

1. Tahun 1418 berdiri Pesantren Syekh Quro. 
Karawang 

2. Tahun 1420 berdiri Pesantren Pasambangan 
Cirebon oleh Syekh Datul Kahfi atau Syekh 
Nurjati 

3. Tahun 1456 berdiri Pesantren Jalagrahan 
Cirebon Girang oleh Walangsungsang alias 
Ki Samadulah alias Haji Abdullah Iman alias 
Cakrabuana alias Ki Kuwu Sangkan alias Ki 
Kuwu Manggana 

4. Tahun 1500 berdiri Pesantren Godog 
Karangpawitan Limbangan Garut oleh 
Sunan Rohmat Suci Godog alias Gagak 
Lumayung alias Galantang Setra alias Kian 
Santang alias Sunan Bidayah 

5. Tahun 1520 berdiri Pesantren Sang 
Ciptarasa oleh Syarif Hidayatullah alias 
Sunan Gunung Djati 

6. Tahun 1715 berdiri Pesantren Babakan 
Ciwaringin Cirebon oleh Ki Jatira alias 
Syekh Hasanuddin 

7. Tahun 1749 berdiri Pesantren Al-Falah Biru 
Singguru Samarang Garut oleh Syekh Fatah 
Rohmatulloh bin Dewi Ratu Biru binti Sultan 
Maulana Hasanuddin Banten bin Syarif 
Hidayatullah Cirebon 

8. Tahun 1785 berdiri Pesantren Buntet 
Cirebon oleh Mbah Muqoyyim 

9. Tahun 1810 berdiri Pesantren Gentur Cianjur oleh Tubagus Ahmad Haq Nuh 

10. Tahun 1809 berdiri Pesantren Beunteur Banjar

11. Tahun 1847 berdiri Pesantren Asyrofuddin Congeang Sumedang 

12. Tahun 1887 berdiri Pesantren Keresek Garut 

13. Tahun 1894 berdiri Pesantren Darul Falah Jambudipa Cianjur 

14. Tahun 1897 berdiri Pesantren Kandang Sapi Cianjur 

15. Tahun 1905 berdiri Pesantren Suryalaya Pagerageung Tasikmalaya 

16. Tahun 1911 berdiri Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Banjar, Pesantren Sempur Purwakarta oleh Kyai Tubagus Bakri Banten.

17. Tahun 1913 berdiri Pesantren Darul Ulum Ciamis

18. Tahun 1917 berdiri Pesantren Cintawana Tasikmalaya

19. Tahun 1910 berdiri Pesantren Pagelaran I Cimeuhmal Subang 

20. Tahun 1920 berdiri Pesantren Pagelaran 2 Cimalaka Sumedang 

21. Tahun 1922 berdiri Pesantren Sukahideng Sukarame Tasikmalaya, Pesantren Genteng Sukabumi, Pesantren Baitul Arqom Soreang Bandung

22. Tahun 1927 berdiri Pesantren Sukamanah Sukarame Tasikmalaya 

23. Tahun 1929 berdiri Pesantren Darussalam Cidewa Ciamis 

24. Tahun 1920 berdiri Pesantren Bahrul Ulum Awipari Cibeureum Kota Tasikmalaya oleh KH Busthomi

25. Tahun 1931 berdiri Pesantren Cipasung Singaparna Tasikmalaya, Pesantren Cipari Garut, Pesantren Sindangsari Al-Jawami Cileunyi Bandung 

26. Tahun 1934 berdiri Pesantren Syamsul Ulum Gunung Puyuh Sukabumi, Pesantren Al Ittifaq Ciwidey Bandung 

27. Tahun 1935 berdiri Pesantren Cijantung Ciamis 

28. Tahun 1936 berdiri Pesantren Persis Pajagalan Bandung 

29. Tahun 1939 berdiri Pesantren Darussalam Garut

30. Tahun 1940 berdiri Pesantren Miftahul Khoer Ciamis 

31. Tahun 1943 berdiri Pesantren Al Fadlilah Ciamis 

32. Tahun 1961 berdiri Pesantren Pagelaran 3 Cisalak Gardusayang Sukakerti Subang

33. Tahun 1967 berdiri Pesantren Miftahul Huda Manonjaya Tasikmalaya

- Dari pesantren semua berawal

- Dari pesantren jutaan pejuang lahir

- Dari pesantren para pemimpin tampil

- Dari pesantren kedaulatan ummat terbangun

Kami bangga dng pesantren
Kami siap melanjutkan amanah para ulama
Selama pesantren masih lestari harapan indonesia ke arah yg lebih baik masih ada.
#BanggaJdSantri

#SavePesantren

SELAMAT MENYONGSONG HARI SANTRI NASIONAL 22 OKTOBER 2018

KALIMAT TAUHID ( Nutrisi Persaudaraan )

KALIMAT TAUHID
#nutrisi_persaudaraan
Oleh : Kang Lukman

Sebelum manusia terlahir di muka bumi, ketika ia masih berada di alam arwah, ada tahapan yang harus dilalui untuk dilakukan fit and proper tes tentang ketauhidan. Tuhan mengajukan satu pertanyaan terhadap semua roh yang mau terlahir sebagai kesaksian, pertanyaan-nya  adalah "bukankah aku ini Tuhanmu?" Seraya mereka menjawab : "betul engkau Tuhan kami". Kemampuan semua roh menjawab dengan benar dari pertanyaan yang diajukan, karena ia telah dibekali fitrah ketuhanan.

Fitrah ketuhanan ini adalah "tauhid", fitrah ini yang kelak menjadi penentu dalam perjalanan hidup manusia, apakah hidup mulia atau nista, bahagia atau sengsara baik di dunia maupun di akhirat. Maka setiap manusia yang terlahir ke muka bumi, ia telah memiliki benih-benih ketauhidan. Apakah benih ketauhidan ini tambah kokoh atau bahkan luntur sama sekali, tergantung bagaimana cara kita mengikhtiari-nya. Salah satu ikhtiar untuk mengokohkan benih ketauhidan agar  memperoleh  predikat "mukmin" adalah dengan sedikit demi sedikit belajar menerapkan saran yang disampaikan dalam Al-Qur'an. Al-Qur'an menawarkan konsep menjaga tali persaudaraan sebagai nutrisi untuk meneguhkan nilai keimanan, makanya sesama orang beriman itu menjadi bersaudara.



Al-Qur'an menawarkan kriteria sifat-sifat seorang mukmin dalam konteks merawat dan menjaga persaudaraan, yaitu diantaranya ; pertama jauhi berprasangka buruk (negative thinking), karena muara perselisihan dan permusuhan bermula dari cara pandang yang negatif. Kedua jauhi mencari-cari kesalahan orang lain, karena faktor yang menyebabkan retaknya hubungan persaudaraan adalah ketika masing-masing saling menyalahkan. Ketiga jauhi menggunjing orang lain, karena dengan mempertontonkan aib bisa memutuskan tali persaudaraan. Alquran bahkan memberikan ilustrasi bagi siapa saja yang mengabaikan ketiga saran tersebut, seperti sedang memakan daging bangkai saudaranya, karena begitu menjijikkan orang yang hidupnya senantiasa mencari kesalahan dan menggunjing aib orang lain. (Lihat surat al-hujurat ayat 12). Ketiga saran dari Alquran  ini layak menjadi pegangan dalam menyikapi berbagai hal yang terjadi saat ini, termasuk kejadian pembakaran bendera.

Kalimat tauhid adalah nutrisi yang mampu membingkai kita menjadi bersaudara. Maka jadikan kalimat ini untuk memperat tali persaudaraan melalui saling mengasihi dan menyayangi antar sesama dalam wadah ukhuwah islamiah. Tak ada alasan untuk saling menebar kebencian apalagi menyakiti, karena Allah memiliki sifat rahman rahim yang maha kasihNya tak terbatas, begitupun baginda nabi Muhammad senantiasa meneladankan sikap saling menyayangi. Kita selaku umatnya sudah sepantasnya mencoba belajar untuk menebar rasa kasih sayang kepada siapapun, termasuk terhadap pelaku insiden tersebut.

#DAMAI_INDONESIAKU

Semoga bermanfaat
Wallahu a'lam bisshowab

Catatan Milad Mapala Langit Biru

Catatan Milad  ke satu UKM MAPALANGIT BIRU.
Mahasiswa Pecinta Alam Bawah Langit STID Al Biruni Cirebon.

22 Oktober 2018
Hari ini, satu tahun lalu lahir orok mungil dari rahim STID al-Biruni, bertepatan dengan hari santri Nasional (HSN), mungkin bukan faktor kebetulan bila berkah dari masyayikh babakan mengiringi proses kelahiran UKM kecil ini.


11 Anggota baru sebagai pendiri organisasi pegiat kelestarian alam ini dengan segala ceritanya merangkak pelan. kini saat kami mulai belajar berdiri, kami akan mempunyai anggota keluaraga baru. diprediksikan akan ada 20 anggota baru sebagai adik angkatan kami.
Taka ada rasa haru yg bisa terbahasakan saat sang bayi tumbuh melewati fase-fase perkembangannya,  amarah, emosi, air mata, tawa,  semua terjadi dalam rentang itu. Semangat kekeluargaan satu organisasi, satu almamater, satu visi telah menyatukan kami.


Satu hal yang menjadi catatan: KOBAR JUANG MEREKA yang tak pernah padam dalam menempa kepekaan kealaman. Indikasinya dapat dilihat dari banyaknya gerak sosial yg telah kami kontribusikan dari aksi evakuasi banjir di BREBES, LOSARI, CILEDUG, turun ke jalan-jalan menggalang dana untuk daerah-daerah bencana,  aktif dalam latihan dan diklat ke-mapala-an dengan kampus-kampus lain di wilayah III khususnya dan seabreg aktifitas yang tak tercatat lain telah ditorehkan.
Sebagai organisasi intra baru, UKM MAPALANGIT  STID AL BIRUNI pelan tapi pasti sudah mampu menancapkan bendera sejajar dengan kampus-kampus lain yang lebih dulu mapan.
AL-BIRUNI,  ya sekali lagi AL-BIRUNI,  almamater yang  akan tetap dijunjung tinggi,  spirit pengabdian dan sekelumit sumbangsih MAPALANGIT untuk bangsa ini semoga tak akan pernah padam,  darinya, Lahir para pegiat dakwah yang konsern pada dakwah transformatif pada soal-soal lingkungan dengan istiqomah.


Terimakasih kepada seluruh Civitas Akademika STID yang telah mendukung segala bentuk aktifitas UKM kami.
Kami mahasiswa-mahasiswa pecinta alam bawah langit stid al biruni berharap semoga segala kegiatan yang diadakan oleh kami selalu dapat dukungan dari semua pihak civitas akademika dan semoga Allah SWT senatiasa melimpahkan RahmatatNya untuk kita semua. Amin.

an. Ketum.
UKM MAPALANGIT BIRU

Ahmad Syarofi
NA.MPL.00.001.BR

KALIMAT TAUHID ( Semangat Bersatu )

KALIMAT TAUHID
#semangatbersatu
Oleh : Kang Lukman



Rangkaian kesemarakan peringatan Hari Santri Nasional kemarin sempat terjadi "insiden" tentang pembakaran bendera yang disebut-sebut bertuliskan kalimat tauhid yang cukup menghebohkan dan viral di jagat dunia media sosial.

Pelakunya sudah diamankan oleh pihak berwenang untuk dimintai keterangan. Hal ini layak menjadi pelajaran berharga sehingga dikemudian hari kejadian seperti ini tak sepatutnya terjadi lagi. Apapun motif yang melatarbelakangi terjadinya insiden ini, kiranya kita bisa mengambil inspirasi dari semangat "kalimat tauhid".

Tauhid (توحيد) berasal dari akar kata وحد artinya satu. Manusia pada mulanya umat yang satu (أمة واحدة) satu akidah dan satu tujuan amal perbuatan, karena mereka berpaling dari tuntunan maka akhirnya berselisih dan  bercerai berai. Untuk mengembalikan dalam kondisi semula yaitu bersatu dalam akidah dan kebenaran maka Allah mengutus manusia pilihan untuk menuntun dan menyampaikan risalah kepada umat manusia (lihat surat Al-Baqarah ayat 213). Tuntunan dan syariat yang dibawa para nabi bisa saja berubah-rubah dan bermacam-macam, tapi landasan agama samawi itu tetap satu yaitu tauhid, jadi tauhid adalah landasan yang mempersatukan kita dengan umat-umat terdahulu.

Kalimat tauhid adalah kalimat yang mengkoneksikan kita menjadi bersatu, sekaligus mampu mempersatukan berbagai perbedaan dan latarbelakang. Kita berbeda syariat dan tuntunan dengan umat terdahulu, namun kita satu dalam dimensi akidah yaitu tauhid. Latar belakang syariat umat nabi Muhammad berbeda dengan umat nabi yang lainnya, namun umat nabi manapun landasan akidahnya satu yaitu tauhid.

Setiap orang yang hatinya diikat oleh kalimat tauhid, maka akan bersatu dengan orang-orang yang landasan agamanya tauhid, mereka disebut muslim. Kita sesama muslim dipersatukan oleh kalimat tauhid, memiliki semangat membangun kesatuan dan persatuan. Semangat tauhid mengajarkan kita untuk menjaga agar tidak memperuncing perselisihan apalagi sampai bercerai berai. Maka pelajaran dari insiden pembakaran bendera ini layak dijadikan momentum untuk merajut kembali semangat bersatu, yang belakangan ini sempat terganggu karena perbedaan pandangan dan pilihan. Persatuan adalah energi luar biasa yang dapat dimanfaatkan untuk membangun agama, nusa dan bangsa. Menjaga nilai-nilai persatuan adalah kewajiban kita bersama, jangan sampai ada pihak-pihak yang dengan sengaja ingin mengadu domba bangsa ini agar bercerai- berai.

Semoga bermanfaat
Wallahu a'lam bisshowab

Senin, 22 Oktober 2018

Pelantikan Pengurus JQH NU


Pelantikan Pengurus JQH NU

Selamat Buat KH. Lukman Hakim Sebagai Majelis Ilmi, Kiyai Ade Dahwani Dari Cirebon Sebagai Waki Bendahara, KH Uki Marzuki Dari Cirebon Sebagai Kodinator Koprasi, Kiyai M Mustofa Dari Indramayu Sebagai Kordinator Bidang Lembaga Dan Pesantren..Yang Hari ini di lantik Sebagai Pengurus Pusat Jamiyyah Qurra Wal Huffazh Nahdlatul Ulama ( PP JQH NU ) 2018-2013.


HARI SANTRI NASIONAL ( santri itu keren )


HARI SANTRI NASIONAL
#santriitukeren

Oleh : Kang Lukman


Bersyukur menjadi santri, karena ia makhluk paling keren saat ini, ia berani tampil beda dibanding dengan yang lain.

Yang lain setiap harinya selalu memegang handphone, santri setiap harinya pegang al-qur'an

Yang lain setiap harinya selalu dilayani oleh orang tuanya, santri bisa melakukan pekerjaannya dengan mandiri

Yang lain sholat lima waktu nya belum tentu berjamaah, santri setiap hari sholat lima waktunya selalu berjamaah

Yang lain malam harinya belum tentu qiyamullail, santri setiap malamnya diisi dengan qiyamullail

Yang lain belum tentu bisa mengaji, santri itu setiap harinya mengaji

Yang lain setiap harinya tadarus media sosial, santri itu setiap harinya tadarus Al-Qur'an dan kitab

Yang lain ngumpul ber-gang motor, santri ngumpul bermusyawarah

Yang lain masih sering buka aurat, santri setiap harinya selalu menutup aurat

Yang lain hari-nya tidak pernah dirayakan, santri memiliki hari yang dirayakan, yaitu "HARI  SANTRI NASIONAL"

Semoga bermanfaat
Wallahu a'lam bisshowab

Sang Guru



Sang Guru

Oleh : Kang Asep Saefullah

Jangan lupa ibu bapakmu
Adalah Guru pertamamu
Yang mengenalkan Tuhan
Dan "nggulo wenthah" kehidupan

Jangan kau lupakan
Ustadz kampungmu
Yang sabar menuntunmu
Mengenal alif-alifan

Mengajarimu turutan
Fasholatan dan kesahajaan
Jangan kau lupakan
Guru-guru TK-mu

Dengan kelembutan
Menanamkan kepribadian
Lewat nyanyian dan dolanan
Meski ratusan buku

Telah kau tamatkan
Jenjang akademik
Kau selesaikan
Gelar sarjana atau "sebutan"

telah disematkan
Bahkan puluhan kitab
Telah kau khatamkan
Dari berbagai pondok

Dan kyai kenamaan
Sekali lagi..
Jangan kau malu
Jangan ragu

"Aku adalah murid Ibu-Bapakku
Aku murid Ustadz Fulan
Yang mengajariku Turutan
Aku Murid Bu Fulanah
Yang mengariku ejaan"

Untuk Sang Guru
Aku Tetap Muridmu

Selamat Hari Santri...
Santri Tetaplah Santri..
Ta'dhim Kepada Kyai...

Minggu, 21 Oktober 2018

Milad UKM MAPALANGIT BIRU

Selamat Milad ke 1
UKM MAPALANGIT BIRU
Mahasiswa Pecinta Alam Bawah Langit STID Al Biruni Cirebon
Tanggal 22 Oktober 2018


Tak terasa satu tahun sudah berdirinya UKM MAPALANGIT BIRU di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Al Biruni Cirebon sebagai UKM yang pertama semoga terus bisa memberi warna cerah.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh anggota UKM MAPALANGIT BIRU senantiasa bergerak atas dasar kemanusiaan dan sebagai siar membawa nama kampus STID Al Biruni Cirebon ke luar daerah agar dikenal disemua daerah.
Semoga di usia yang seumur jagung ini bisa membuat pondasi yang kokoh dan bisa membangun generasi-generasi bermental baja dan militan untuk meneruskan kiprahnya di kancah kepecinta alaman di negri Indonesia.

Salam Lestari.

HARI SANTRI NASIONAL ( hanya santri )

HARI SANTRI NASIONAL
#hanya santri

Oleh : Kang Lukman


Pekan ini diberbagai daerah marak kegiatan dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional, mulai acara halaqah, seminar, muktamar pemikiran, festival, kirab, perlombaan, muktamar pemikiran, istighosah sampai dengan acara yang paling spektakuler yaitu pembacaan satu milyar shalawat nariyah, semua kegiatan tersebut adalah persembahan dari santri untuk Indonesia.

Indonesia patut merasa istimewa ada santri, karena selama ini hanya santri-lah yang selalu terdepan mau mentradisikan doa bersama untuk bangsa dan negara ini agar baldatun Thoyyibatun warabbun Ghofur, Indonesia yang aman sejahtera.

Indonesia patut berbangga memiliki santri, karena selama ini yang selalu mengobarkan semangat cinta tanah air hanya santri. Baginya cinta tanah air merupakan cermin keimanan.

Indonesia patut bersyukur dengan santri, dalam sejarah Indonesia hanya santri lah yang berani menggelorakan resolusi jihad yang bisa mengobarkan semangat berjuang untuk melawan penjajah, hingga lenyap dari bumi Indonesia ini.

Indonesia patut diperhatikan dunia, karena memiliki jiwa keberanian santri, dalam sejarah peradaban Islam yang mampu untuk memberikan masukan hanyalah santri yang tergabung dalam komite hijaz, agar maqam Rasulullah di Madinah tidak dihancurkan seperti maqam-maqam yang lain, usulan tersebut diterima hingga kini semua umat muslim dari berbagai negara masih tetap bisa berziarah ke maqam Rasulullah.

Indonesia patut dijadikan referensi dunia, karena memiliki model keberagamanya santri. Dalam menjalankan ajaran agamanya hanya santri yang senantiasa mengenalkan cara yang ramah, santun, toleran, menghargai budaya dan kemajemukan dengan Islam Nusantaranya. Model keislaman Indonesia yang moderat layak dijadikan rujukan oleh berbagai negara yang ada dibelahan dunia.

Indonesia patut berbangga hati dengan santri yang senantiasa mandiri, karena hanya santri yang kegiatan belajar mengajarnya tidak dibiayai oleh keuangan negara. Padahal belajar nya santri full siang malam.

Semoga bermanfaat
Wallahu a'lam bisshowab

Sabtu, 20 Oktober 2018

POSMODERN; Membongkar Dominasi Modernitas(Filsafat Modern,Filsafat Perenial,Hermenetika hingga Moh. Arkoun)



FILSAFAT MODERN

Oleh: Khusni Mubarok Abdullah






Kemunculan filsafat modern sebetulnya seiring dengan zaman baru atau"renaisance" dalam Istilah Barat, sekitar abad 15 dan 16 di masa abad pertengahan. Renaisance berarti kelahiran kembali; yaitu usaha untuk menghidupkan kembali kebudayaan klasik (Yunani-Romawi). yang paling penting dari masa ini adalah timbulnya ilmu pengetahuan Alam yang modern berdasarkan eksperimental dan matematis. Perintis jalan baru untuk perkembangan ilmiah modern adalah Leonardo Da Vinci (1452-1519), Nicolas Copernicus (1473-1543), Johanes Kepler (1571-1630) dan Galileo (1564-1643).

Bapak filsafat modern adalah Rene Descartes (1596-1650), bahkan setiap filosof modern merupakan pengikutnya. prinsipCagito ergo sum (saya berfikir, maka saya ada) menjadi inspirasi pemikiran yang banyak melahirkan banyak philosophy-rasionalisme, meskipun masing-masing memiliki karakter spesialisasi tersendiri. sebut saja Niestze, denganeksisitensialisnya menekankan kehendak berkuasa; Freud mengiisyaratkan insting seksual dan menunjuk naluri ekonomi sebagai inti kodrat manusia.


Filsafat modern sangat mengagungkan rasionalisme danempirisme (materialisme). menurut Thomas Kuhn, keduanya adalah paradigma sains, tapi bagi John Dewey seorang filosof Amerika apabila rasionalisme dan empirisme dikawinkan dapat membuahkan pemikiran ilmiah modern. ini menjadi karakter dan stigma yang cukup kuat dalam istilah modernisasi sampai saat ini.
pertanyaannya adalah sampai dimana filsafat modern mampu bertahan ? bagaimana pula filsafat Post modern menjadi alternatif sekaligus menggugatnya disaat bersamaan?


FILSAFAT PERENIAL


Istilah lain filsafat perenial ini adalah phylosophie-perennis (filsafat keabadian), pertama kali digunakan di dunia barat oleh Augustinus Steuchers melalui karyanya yang berjudul " De Perenni Philosophie" diterbitkan pada 1540, selanjutnya istilah tersebut dipopulerkan oleh Leibnitz 1715.

Dari sudut kebahasaan Perenial berasal dari bahasa latin Pereunisyang kemudian diadopsi kedalam bahasa Inggris yang berarti kekal selama-lamanya atau abadi. Istilah perenial biasanya muncul dalam wacana filsafat agama, agenda yang dibicarakannya adalah:pertama, tentang talian wujud yang absolut, sumber dari segala wujud tuhan yang maha benar adalah satu, dan hingga semua agama yang muncul dari satu pada prinsipnya sama karena dari sumber yang sama. kedua, filsafat perenial ingin membahas fenomena pluralisme agama secara kritis dan kontemplatif. meskipun agama yang benar hanya satu, tapi karena ia diturunkan pada manusia dalam spektrum historis dan sosiologis maka ia tampil dalam formatnya yang pluralistik. karenanya setiap agama memiliki kesamaan dengan agama lain sekaligus memiliki ke-khas-an sehingga berbeda dari yang lain. ketiga, filsafat perenial berusaha menelusuri seseoranga atau kelompok melalui akar-akar kesadaran religiusitas seseorang atau kelompok melaluisimbol, ritus serta pengalaman keagamaan.

filsafat perenial seperti dikemukakan diatas merupakan sebuah pandangan dunia ( a View of world) religius yang juga memiliki pemahaman khusus tentang realitas. dalam diri manusia terkandung dimensi realitas yang ilahiyah terlihat ke dalam tingkatan wujud yang paling rendah, menyebabkannya menjadi bingung tersesat dan akhirnya melupakan hakikat esensinya yang ilahiyah.

melalui Budy Munawar Rahman, Aldous Huxley memberi rumusan perenial kepada kita antara lain : (1) metafisika yang memperlihatkan suatu hakikat kenyataan ilahi dalam segala sesuatu, kehidupan dan fikiran.(2) suatu psikologi yang memperlihatkan adanya sesuatu dalam jiwa manusia (soul) yang identik dengan kenyataan ilahi itu dan (3) etika yang meletakkan tujuan manusia dalam pengetahuan terhadap dasar yang imanen dan transenden dari segala sesuatu.

Filsafat perenial memang berkaitan dengan yang Scientia sacra(absolut), oleh karenanya filsafat ini ialah pengetahuan yang selalu ada, dalam tradisi kristen disebut Grostic, sedangkan dalam Islam dinamakan al-Hikmah.
Agama memang beragam, akan tetapi semua tertuju pada titik absolut yang sama (esoterik); yaitu Tuhan. kerangka filosofis inilah yang oleh Frithjot Schoun disitilahkan dengan filsafat perenial.kalau Nurcholis Madjid (alm)- berbeda dalam pengistilahannya meskipun esensinya nyaris sama;dalam istilah teologi kesatuan agama-agama atau teologi inklusifnya, Nurcholis Madjid mencoba meretas alur fikir monoteisme (tauhid) dan sikap pasrah (al-islam) sebagai kalimah as-sawa (kesatuan agama-agama), hanya saja beliau menggunakan idiom-idiom islam dalam pengistilahannya. maka dibanding Schoun, perenialisme Nurcholis lebih bercorak Islam.

filsafat perenial sebetulnya bersifat tradisional, ini juga yang menjadi penyebab timbulnya pertentangan dengan filsafat modern, terutama dalam perebutan klaim keabsahan antara objektif dan subjektif. sains modern menganggap semakin terlihat secara material, maka semakin objektif. apalagi ilmu-ilmu ketuhanan (teologi) dianggap semakin bersifat subjektif. dari sudut pandang perenial akan berbeda, justru kebalikannya; yang metafisik (esoteris) adalah yang objektif karena merupakan hakikat dari yang manifes (yang eksoteris itu) kebenaran agama dipandang terletak pada sisi esoteris. sering kali orang terjebak bahwa benarnya agama dengan eksotoris, padahal itu hanya yang manifes saja. meskipun dalam hal yang manifes ada juga kebenaran sebagai akibat adanya yang esoteris dalam bungkus manifes.

Ajaran kebenaran esoteris di atas ini telah sejak lama dari zaman nabi Adam kemudian dikembangkan oleh nabi Idris yang dalam tradisi filsafat Yunani diidentikkan dengan Hermes sebagai father of phylosopher (abul hukkania). Hermes itulah yang menurut sebagian pendapat adalah nabi Idris, yang telah merintis cikal bakal filsafat perenial setelah ia menerima wahyu dari tuhan. dari nama Hermes inilah lalu lahir apa yang disebut filsafat Hermenetika; suatu kajian filosofis untuk mengenal inti pesan tuhan yang berada di balik ungkapan bahasa (teks).

Dalam dongeng Yunani, Hermes(nabi Idris) dipanggil oleh Dewa (tuhan) yang disana Hermes dapat perintah tuhan untuk disampaikan kepada pengikutnya karena hermes sadar betul tingkat kecerdasan serta situasi sikologis dan sosiologis rakyatnya, maka Hermes berusaha meredaksikan pesan tuhan dengan bahasa dan pengungkapan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh kaumnya, maka yang terjadi pada kasus Hermes ini adalah terjadinya dualitas antara esensi pesan dan bentuk atau medium untuk mengekspresikan pesan tuhan, dalam perkembangan selanjutnya, Hermenetika sering digunakan sebagai metode tafsir untuk menggali pesan tuhan yang perenial, dibalik wadah bahasa yang terikat oleh budaya dalam ruang dan waktu tertentu.

Wahyu yang diterima para nabi apabila dianalisa kembali akan memunculkan dua problem utama hermenetika. pertama, yang harus dipecahkan oleh para nabi ialah bagaiman menyampaikan kehendak tuhan yang menggunakan'bahasa bumi', kedua,bagaiman menjelaskan isi sebuah teks keagamaan kepada masyarakat yang hidup dalam tempat dan kurun waktu yang jauh berbeda dari pihak penulisnya, mengingat bahasa manusia demikian banyak ragamnya, sedangkan setiap bahasa mencerminkan pola budaya tertentu, maka problem penterjemahan dan penafsiran merupakan problem pokok dalam hermenetika.
Hermenetika selalu berkaitan dengan proses pemahaman, penafsiran dan penerjemahan atas pesan (lisan atau tulisan) untuk selanjutnya disampaikan kepada masyarakat yang hidup dalam dunia yang berbeda. ada tiga elemen inti dalam hermenetika, yaitu pengarang, teks dan pembaca. ketiganya harus dinamis, terbuka dan dialogis, karena tanpa itu maka sebuah teks akan kehilangan ruh dan ahirnya mati. persoalan menjadi rumit ketika jarak dan waktu, tempat dan budaya antara pengarang dan teks demikian jauh.

Persoalan keterasingan inilah yang menjadi perhatian utama Hermenetika sebagai sebagai sebuah teori interpretasi yang kemudian berkembang menjadi sebuah disiplin filsafat. tugas pokok hermenetika adalah bagaimana menafsirkan sebuah teks klasik atau teks yang asing sama sekali bagi kita yang hidup di zaman dan tempat dan setting sosial kultur yang berbeda.

inti Hermenetika adalah suatu kajian filsafat untuk mengenal pesan tuhan yang ada di balik ungkapan bahasa. dalam perkembangan selanjutnya hermenetika sering digunakan sebagai tafsir untuk menggali pesan tuhan yang perenial, di balik bahasa yang terikat oleh budaya dalam ruang waktu tertentu.

Proses penafsiran melalui hermenetika tidak menggunakan metode induksi atau deduksi, tapi dengan metode alternatif yang disebut abduksi, yaitu menjelaskan data berdasarkan asumsi dan analogi penalaran serta hipotesis-hipotesis yang memiliki berbagai kemungkinan kebenaran. disini pra-konsepsi dan pra-disposisi seorang penafsir dalam memahami teks memiliki peran yang penting dalam proyek pembangunan makna.
Pada dasarnya apa yang disebut pemahaman dan pengalaman agama sampai batas tertentu merupakan refleksi dan penafsiaran subjektif yang muncul dari proses dialog seseorang dengan dunia yang dihadapi. termasuk dunia tradisi dan teks keagamaan. dengan kata lain, ketika seseorang membaca dan memahami sebuah teks, secara tidak langsung ia memproduksi ulang dan menfsir teks sesuai dengan kemampuan dan kecenderungan subjektifnya.

MENGENAL ARKOUN

 (bersambung)
.........................................................................



Rabu, 17 Oktober 2018

BELAJAR ALFATIHAH ( Menyemai berkah )


BELAJAR ALFATIHAH

#menyemai berkah
Oleh : Kang Lukman


Dalam surat Alfatihah ada satu ayat yang paling sering diucapkan terutama ketika akan memulai melakukan suatu pekerjaan yang baik, yaitu ayat yang pertama
بسم الله الرحمن الرحيم
artinya "dengan menyebut nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang".
Motivasi membaca basmalah ini atas dasar keyakinan bahwa apa yang kita kerjakan akan membawa keberkahan, terinspirasi saran yang pernah disampaikan oleh Rasulullah.
Ada ilustrasi sederhana dari aktivitas pekerjaan kita yang layak menjadi media belajar, seringkali kita menyebut nama identitas lembaga atau perusahaan dimana kita bekerja, terutama saat kita sedang melakukan tugas luar kantor. Kita memulainya dengan memperkenalkan diri dan menyebut nama institusi atau perusahaan dimana kita bekerja. Dengan menyebut nama berarti kita bekerja atas nama "institusi atau perusahaan" tersebut. Hal ini akan berpengaruh dalam menjalani proses pekerjaan, terutama menjadi lebih percaya diri dalam menjalankan tugas-tugas yang telah diamanatkan kepada kita, sekaligus kita mendapatkan berbagai fasilitas sebagai bentuk perhatian yang telah disediakan oleh institusi atau perusahaan tersebut.
Ketika akan memulai pekerjaan kemudian kita menyebut "nama Allah" itu artinya ada energi spiritual bahwa kita telah melibatkan adanya Allah dalam melakukan pekerjaan tersebut. Kita tidak lagi sendirian tapi ada yang mengiringi dalam langkah pekerjaan yang kita lakukan, yaitu Allah SWT. hal ini akan menumbuhkan adanya keyakinan diri bahwa ada peran tangan Allah yang akan menolong dan membantu setiap pekerjaan kita. Kalaupun kita menemukan kesulitan dalam menghadapi pekerjaan tersebut, maka dengan menyebut nama Allah itu artinya ada keyakinan bahwa Allah akan membantu memudahkan pekerjaan yang kita hadapi.
Menyebut nama Allah, juga akan menumbuhkan adanya keyakinan diri bahwa Allah selalu menuntun apa yang kita kerjakan, ini akan memberikan makna bahwa dalam melakukan pekerjaan tersebut kita mengupayakan dengan yang terbaik, karena kita meyakini bahwa Allah sedang mengajari kita. Menyebut nama Allah juga berarti kita yakin bahwa Allah mengamati pekerjaan kita, sehingga kita akan senantiasa untuk tidak berbohong, menipu atau merugikan orang lain.
Menyebut nama Allah berarti juga kita meyakini bahwa Allah akan menganugerahkan berbagai fasilitas (keberkahan) yang telah disiapkan bagi hamba-nya yang patuh.
Semoga bermanfaat
Wallahu a'lam bisshowab


BELAJAR ALFATEKA ( berbeda itu rahmat)


BELAJAR "ALFATEKA"

#berbeda itu rahmat
Oleh Kang Lukman



Kalimat "alfateka" ternyata memicu perdebatan dan komentar yang beragam, ada yang mencoba mengkajinya dari sudut pandang disiplin ilmu bacaan Al-Qur'an, bahwa makhroj huruf (ح) berbeda dengan makhroj huruf (ك) sehingga berimplikasi makna yang berbeda pula. Ada yang menganalisanya melalui pendekatan dialek bahasa, karena dalam pembacaan al-qur'an juga mengakomodir 7 macam bacaan yang dikenal dengan nama qiroaah sab'ah. Ada yang memandang nya dari sisi bentuk kata (morphology), dan berbagai sudut pandang lainnya. Yang jelas komentarnya beragam baik yang positif, maupun berkomentar negatif termasuk ada juga yang mentertawakannya. Apapun komentarnya silahkan itu hak masing-masing dalam menilai, selagi kita bisa menghargai cara pandang orang lain, malah akan menambah wawasan dan khazanah ilmu pengetahuan, terutama diskursus seputar Alfatihah dan Alquran.
Adanya keragaman pandangan merupakan anugerah sekaligus rahmat Tuhan. Sayang hanya karena berbeda pandangan, kita saling menjelekkan, mencemooh bahkan bermusuhan. Berbeda itu menandakan ke-Maha Besaran Tuhan, buktinya sejak manusia pertama diciptakan sampai sekarang tidak ada yang sama, semuanya berbeda-beda, baik bentuk wajah, kornea mata, sidik jari, termasuk bunyi suara bicara, semuanya menunjukkan identitas kekhasan. Karena berbeda inilah manfaatnya sekarang diadaptasi untuk kebutuhan absensi sidik jari, metode identifikasi dan lainnya.
Berbeda itu anugerah kekayaan untuk menambah khazanah wawasan dan pengetahuan. Sebagai ilustrasi kita bisa memperhatikan bahwa setiap manusia yang dilahirkan, ternyata dia limited edition, desain nya satu hanya untuk dia, tidak dipakai untuk yang lain sekalipun kembar identik, kalau diperhatikan secara seksama pasti ada yang berbeda, desainnya tidak diproduksi massal seperti pabrikan. Ini menandakan bahwa Tuhan maha kaya akan desain, belum lagi desain untuk yang lainnya. Pola penciptaan yang berbeda-beda ini karena Tuhan ingin memberikan pendidikan agar akal pikiran kita mau mengamati, meneliti sekaligus menghasilkan karya-karya inovatif. Hal ini juga yang ditegaskan dalam Al-Qur'an surat an-nahl ayat 69 bahwa beragam buah-buahan yang ada itu menjadi pelajaran agar kita mau mendayagunakan akal pikiran.
Berbeda itu untuk saling mengisi dan melengkapi, maka apa yang ada dalam semesta ini diciptakan berpasang-pasangan. Manusia diciptakan untuk berpasangan, makanya ada laki-laki ada perempuan, anggota tubuh juga berpasangan, ada telinga kanan ada telinga kiri, kaki kanan kaki kiri, tangan kanan tangan kiri, mata kanan mata kiri. Juga Tuhan menciptakan ada siang ada malam, ada manis ada pahit, ada kaya ada miskin, ada bahagia ada sengsara dan lain sebagainya. Disamping berpasangan, juga ada keragaman, beragam suku, bangsa dan bahasa, tujuannya untuk ta'aruf (lihat surat al-hujurat ayat 13) yaitu saling belajar, saling mengenali, saling memberi pengertian, saling memberi pengetahuan, karena kalau tak kenal maka tak sayang, lagi-lagi berbeda itu rahmat.
Berbeda adalah sunatullah, berbeda juga adalah pilihan, maka tak sepatutnya karena berbeda kita saling mencela, apalagi hanya sekedar berbeda pandangan dan pilihan. Jika kita menemukan perbedaan pandangan, maka kata hikmah yang pernah disampaikan Imam Asy-Syafi'i layak menjadi inspirasi untuk dijadikan rujukan, yaitu :
رأيي صواب ويحتمل الخطأ ورأي غيري خطأ يحتمل الصواب
“Pendapatku itu benar, tapi boleh jadi salah. Dan pendapat selain ku itu salah, tapi boleh jadi benar”
Kiranya kalau kita berpijak dengan kata hikmah tersebut, maka perbedaan pandangan benar-benar akan menjadi rahmat.
Semoga bermanfaat
Wallahu a'lam bisshowab


BELAJAR ALFATEKA ( Berguru belajar qur'an )

BELAJAR "ALFATEKA"
#berguru belajar qur'an
Oleh : Kang Lukman


Adanya berbagai pandangan dan komentar tentang pengucapan "alfateka" yang dianggap tidak tepat, dan berimplikasi bisa merubah makna, maka ada baiknya kita mengambil pelajaran tentang bagaimana pengucapan kalimat yang  ada dalam Alquran dengan tepat dan benar sesuai kaidah yang dijadikan rujukan dalam disiplin ilmu bacaan Al-Qur'an.

Ketika Rasulullah pertama kali menerima wahyu berupa surat al-'alaq ayat 1 - 5, yang disampaikan melalui malaikat Jibril, Rasullullah dengan jujur mengatakan bahwa dirinya "tidak bisa membaca" (ما انا بقارئ) sampai diulang 3 kali, saat itu usia Rasullullah bukanlah usia anak-anak atau remaja, melainkan disaat usia 40 tahun dengan telah menyandang status mulia, yaitu sebagai Rasul. Keberanian mengakui tidak bisa membaca pada usia di atas 40 tahun plus dengan status yang melekat dalam dirinya, merupakan gambaran orang yang memiliki kerendahan hati dengan siap mengesampingkan gengsi atau egonya, juga mencerminkan kejujuran diri dan kesadaran untuk mau belajar kepada orang yang memiliki kemampuan.

Rasulullah bisa membaca Alqur'an bukan dengan sim salabim namun melalui proses belajar yang diajarkan oleh malaikat Jibril. Metode pengajarannya adalah Jibril terlebih dahulu mencontohkan bacaan ayat Alquran, sementara  Rasulullah fokus mendengarkannya, setelah selesai membacakannya, maka Rasulullah yang bergantian mengikuti bacaan ayat yang telah dipraktekkan oleh malaikat Jibril, kemudian dihapal sampai di hati. (lihat surat al- qiyamah ayat 18).

Metode seperti ini juga dipraktekkan oleh Rasulullah ketika menyampaikan ayat Alqur'an dihadapan para sahabat, Rasulullah mencontohkan terlebih dahulu, para sahabat mendengarkan secara seksama, kemudian menirukan bacaan ayat, sama seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah, sampai benar-benar hafal. Cara ini juga yang diterapkan oleh para sahabat Rasulullah ketika menyampaikan kepada para tabi'in, begitu seterusnya hingga sampai ke kita. Jadi cara yang paling efektif agar kita bisa membaca Alqur'an, mutlak membutuhkan adanya orang yang mengajarinya. Gurulah yang akan mencontohkan bacaan Alquran dengan tepat dan benar, kemudian kita menirukannya hingga pas membacanya, dan seterusnya hingga mahir mengaji Al-Qur'an.

Jadi faktor yang menjadikan orang bisa mengaji Al-Qur'an adalah karena dia mau belajar dan berguru kepada orang yang memiliki kompetensi dalam bidang al-qur'an. Dalam pandangan Rasullah, orang yang mau belajar dan mengajar Al-qur'an diapresiasi dengan predikat sebagai manusia terbaik. Kalau kita menghendaki ingin menjadi the best versi Rasulullah, tiada kata terlambat untuk belajar Alquran, berapapun usia kita, toh Rasulullah juga memulai belajar al-qur'an di usia 40 tahun. Apapun status sosial kita, janganlah menjadi alasan untuk terkendala belajar Alquran, Nabi Muhammad sekalipun sudah menyandang gelar sebagai Rasul, gelar paling tinggi dan mulia di mata manusia dan Tuhan, siap untuk melepas gengsinya semata-mata demi belajar Alquran. Apapun kesibukan dan aktivitas kita juga janganlah jadi penghalang untuk tidak belajar dan mengaji Al-Qur'an, sisihkan beberapa menit saja, toh setiap hari juga kita tidak pernah merasa kerepotan menyisihkan waktu untuk menggunakan handphone yang memakan waktu berjam-jam. Bismillah

Semoga bermanfaat
Wallahu a'lam bisshowab

Selasa, 16 Oktober 2018

PERAN SUAMI ISTRI DALAM ILUSTRASI AL-QUR'AN Part 5

PERAN SUAMI ISTRI DALAM ILUSTRASI AL-QUR'AN

Kelima : Menghargai Perbedaan
Oleh : Kang Lukman


Bicara pakaian berarti kita mengenal variasi ukuran, model, warna dan jenis bahan yang berbeda-beda. Kenyamanan dalam berpakaian ditentukan oleh kesesuaian ukuran, model, warna dan jenis bahan dengan postur tubuh diri kita sendiri. Pakaian yang sesuai dan nyaman di tubuh kita belum tentu nyaman dan sesuai dengan ukuran postur tubuh orang lain, termasuk dengan postur tubuh pendamping hidup kita. Ternyata perbedaan ini adalah khazanah untuk saling menghargai sekaligus rahmat untuk saling mengisi dan melengkapi. Begitu indah ilustrasi peran suami istri yang digambarkan dengan pakaian, bahwa kita dipertemukan  dengan latar belakang berbagai macam perbedaan yang disatukan dalam wadah pernikahan. Perbedaan yang ada bukan untuk diperdebatkan tetapi justru menjadi literatur untuk saling menghargai, saling mengisi dan melengkapi.

Kita bisa belajar dari kedua kaki kanan kiri kita, sekalipun berbeda bentuk dan posisinya, namun kedua kaki kita senantiasa berkomitmen untuk saling mengiringi langkah untuk maju kedepan dalam menggapai tujuan, tak peduli mana yang harus duluan langkahnya, kalau ternyata kaki kanan yang melangkah terlebih dahulu, maka yang kiri dengan cepat akan mengikuti dan mengiringinya, begitupun sebaliknya. Spirit ini mengajarkan kepada kita  agar tidak selalu menuntut sama, apa yang ada dalam pandangan dan pikiran kita, dengan apa yang ada dalam cara pandang orang lain.

Apa yang dipraktekkan oleh kedua kaki kanan kiri ini kiranya juga bisa menjadi inspirasi, ketika sang istri melangkah untuk menggapai cita-cita, maka sang suami hadir mengiringi langkah cita-cita istri tersebut, begitupun sebaliknya ketika sang suami melangkah untuk maju maka sang istri dengan cepat mengikuti dan mengiringi langkahnya. Apa yang menjadi visi dan misi dalam rumah tangga kalau keduanya senantiasa menghargai perbedaan dan berkomitmen untuk saling mengiringi langkahnya, insya Allah akan terwujud dengan gemilang.

Semoga bermanfaat
Wallahu a'lam bisshowab

PERAN SUAMI ISTRI DALAM ILUSTRASI AL-QUR'AN Part 4

PERAN SUAMI ISTRI DALAM ILUSTRASI AL-QUR'AN 

Keempat Identitas kebesaran dan kehormatan.(bersambung)

Oleh : Kang Lukman



Pakaian itu ciri yang memudahkan kita untuk melihat identitas tentang kebesaran dan kehormatan seseorang. Kita bisa mengenali seseorang apakah statusnya sebagai pelajar, pejabat, polisi, tentara atau lainnya, cukup hanya dengan melihat pakaiannya, karena yang dikenakan merupakan identitas kehormatan lembaga dimana dia berdinas

Seseorang yang memakai pakaian dinas, wajib menjaga nama baik dan kehormatan institusi di mana dia bertugas, karena dia tidak lagi sendiri, tetapi sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari lembaga tersebut. Inilah peran pakaian yang diilustrasikan dalam al-qur'an agar suami istri masing-masing menjaga kehormatan dan nama baik keluarga pasangannya. Istri berperan menjaga kehormatan keluarga besar suami,  begitupun sebaliknya suami harus bisa menjaga nama baik keluarganya isteri, karena masing-masing sudah tidak sendirian lagi, tetapi menjadi bagian yang melekat dalam identitas keluarga besar.

Kehadiran kita sebagai anggota baru dalam keluarga besar memiliki peran untuk senantiasa menjaga dan menjunjung tinggi nama besar kehormatan keluarga, karena baik buruknya kita berimplikasi terhadap baik dan buruknya nama kehormatan keluarga. Kita bisa belajar dari bau aroma, kalau ucapan dan perilaku kita sering memicu permusuhan dan kebencian, maka kehadiran kita seperti halnya menebar bau busuk, boleh jadi orang yang berada di keluarga besar kita akan menjauh bahkan akan membuang jauh-jauh aroma busuk tersebut. Lain halnya kalau kehadiran kita mau membangun tali kasih  dan menampilkan perilaku yang santun, maka keberadaan kita seperti aroma minyak wangi yang menebar bau harum. Kita, pasangan, dan kedua keluarga besar semuanya akan terbawa menjadi harum.

Semoga bermanfaat
Wallahu A'lam bisshowab

PERAN SUAMI ISTRI DALAM ILUSTRASI AL-QUR'AN Part 3

PERAN SUAMI ISTRI DALAM ILUSTRASI AL-QUR'AN 


Ketiga memberi nilai keindahan. (bersambung)
Oleh : Kang Lukman
Hasil gambar untuk suami istri dalam islam

Ketika seseorang mengenakan pakaian maka akan tampak lebih indah, menarik dan mempesona. Pesan inilah yang ditawarkan Alquran agar isteri berperan untuk memperindah suami,  begitu juga suami bisa memperindah istrinya

Ikhtiar agar seseorang bisa memperindah penampilan, biasanya  mendatangi salon untuk dirias dan di-make up,  begitu keluar rambut dan dandanan-nya jauh lebih rapih dan indah. Peran salon itulah sejatinya peran suami istri yang bisa merias pasangannya agar tampil lebih rapih dan indah dibanding sebelum menikah.

Perhatian dengan penampilan fisik yang indah itu penting,  tapi ada yang lebih penting lagi, yaitu bagaimana masing-masing antara suami istri bisa berikhtiar untuk memperindah kepribadian pasangannya. Kita bisa belajar dari sekolah kepribadian, sang guru senantiasa  mengajarkan siswanya bagaimana bertutur kata yang sopan dan menarik, bersikap yang lembut dan berprilaku yang santun. Apa yang dilakukan oleh guru sekolah kepribadian itulah peran sejati yang semestinya dilakukan oleh suami dan istri. Masing-masing bagaimana meneladani dan mengajarkan agar bertutur yang baik, bersikap dan berperilaku yang terbaik.

Di rumah kita adalah guru kepribadian, yang siswanya adalah pasangan dan buah hati kita. Pengalaman pada awal pernikahan dan masa bulan madu, dimana kita senantiasa berbicara dengan kata-kata yang indah, romantis dan penuh kelembutan, layak dijadikan mata kuliah inti dalam sekolah rumah tangga. Buah dari penyampaian matakuliah  ini akan membawa prestasi anak-anak kita yang sholeh dan sholehah.

Semoga bermanfaat
Wallahu A'lam bisshowab

PERAN SUAMI ISTRI DALAM ILUSTRASI AL-QUR'AN Part 2

PERAN SUAMI ISTRI DALAM ILUSTRASI AL-QUR'AN 

Kedua Pemberi cita rasa. (bersambung)
Oleh : Kang Lukman
Hasil gambar untuk suami istri dalam islam




Pakaian berperan memberikan cita rasa kehangatan disaat orang berada dalam kedinginan dan memberikan rasa sejuk di saat berada dalam kepanasan.

Ilustrasi Alquran yang menggambarkan suami dan istri dengan pakaian artinya bahwa di saat kondisi istri berada dalam emosi, maka suami berperan untuk memberikan kesejukan, begitupun sebaliknya disaat suami marah maka istri hadir sebagai penyejuk. Kadang dalam rumah tangga kondisi emosi tidak bisa dielakkan, namun saran Al Quran agar salah satunya tetap untuk tidak terpancing jadi emosi, supaya bisa melakukan hal-hal yang menyejukkan bagi pasangannya. Kenapa penting untuk menjaga agar tidak marah, karena luapan marah yang tak terkendali itu, seperti halnya air mendidih yang disiramkan ke kulit tubuh,  akan terasa sakit dan bahkan meninggalkan luka yang membekas, boleh jadi kata-kata yang keluar dari emosi lebih sakit dibanding tersiram air panas.

Tak jarang dari pertengkaran dan kemarahan berujung pada perceraian. Apa tega kita marah kepada orang yang setia sehidup semati dan berjanji dalam suka maupun duka? Apa juga pantas karena marah kita mendiamkannya dan mendendam selama berhari-hari?
Kita bisa memetik pelajaran dari anak-anak kita yang masih kecil ketika bergaul dengan teman sebayanya, mereka bermain dalam keceriaan, kalaupun terjadi pertengkaran bahkan sampai ada yang menangis, sejam kemudian mereka bisa bermain kembali dan tetap dengan penuh keceriaan, nyaris tiada kata dendam dalam hati mereka. Subhanallah anak-anak kecil tadi telah mencontohkan bagaimana mengatasi konflik dan pertengkaran tanpa harus berlarut-larut.

Dalam menjaga harmoni rumah tangga adakalanya baik suami maupun istri merasakan kondisi tidak bergairah, sunyi dan bete, biasanya dipengaruhi oleh faktor rutinitas yang menjenuhkan, pada kondisi ini ketika dihadapi oleh istri maka suami tampil untuk menghibur dan memotivasi agar tumbuh semangat baru. Begitupun sebaliknya, jika suami mengalami kondisi yang lesu dan tidak bergairah, sebisa mungkin istri tampil untuk menyemangati dan menghadirkan gairah baru. Membingkai hubungan suami istri agar tetap menjaga peran menyejukkan dan menghangatkan adalah formula handal yang  diilustrasikan Alquran dengan kata pakaian (لباس).

Semoga bermanfaat
Wallahu a'lam bisshowab

Ngopi lan Belajar Bareng

Ngopi Lan Belajar Bareng

"Ngopi lan belajar bareng". Mungkin itu kalimat untuk menggambarkan keakraban Mahasiswa STID ini...


Mahasiswa STID Kelas Karyawan


Karena dengan ngopi bareng kita akan menemukan pengalaman baru dan pemikiran-pemikiran baru yang belum pernah kita tuangkan. oleh dari itu ngopi dijadikan rutinitas dikala istirahat disela-sela perkuliahan.

semoga dengan sering ngopi bareng akan menjadikan sebuah kenangan yang mempunyai arti dan juga mempererat tali silaturahmi.

BELAJAR ALFATEKA (spirit mendoakan)

BELAJAR "ALFATEKA"

#spirit mendoakan

Oleh : Kang Lukman

Baru-baru ini ada diskursus yang cukup hangat di dunia maya tentang kalimat "alfateka". Kalimat ini muncul saat presiden Jokowi dalam pidato pembukaan MTQ Nasional di Medan menyampaikan tentang bencana yang terjadi di negeri ini dan mengajak untuk turut mendoakan saudara-saudara kita yang lagi tertimpa musibah. Kalimat ini diawali dengan redaksi "'ala hadihinniyyat alfateka", dengan harapan para hadirin secara serentak mau membaca surah Al-fatihah, yang ditujukan untuk mendoakan para korban agar diberikan kesabaran dan ketabahan.

Yang menjadi ramai diperbincangkan adalah redaksi kalimat Al-fatihah dibunyikannya menjadi "alfateka". Kalimat inilah yang memicu perhatian publik dan viral di berbagai media sosial, mengingat yang mengucapkannya seorang presiden, kontan masyarakat dan para ahli dari berbagai bidang memberikan komentar. Terlepas dari terminologi fasih tidak fasih, kalimat alfateka itu muncul dalam kerangka spirit mendoakan para korban bencana.


Doa adalah ikhtiar spiritual yang bisa memupuk keyakinan dan mensugesti apa yang menjadi harapan dan cita-cita. Berdoa itu mencerminkan kerendahan hati karena kita hanyalah hamba yang butuh uluran anugerah dari sang maha pemurah. Berdoa itu media komunikasi antara manusia dengan sang pencipta, makanya berdoa dikategorikan sebagai amal ibadah.  Oleh karena berdoa itu lahan amal, maka cara untuk menambahkannya bisa dengan turut mendoakan orang lain. Ikhtiar saling mendoakan disamping bernilai ibadah, juga akan menambah energi perhatian dan kepedulian. Sebagai bentuk kepedulian kita terhadap para korban bencana, disamping membantu dari segi material, juga mendoakannya agar sabar dan tabah dalam menghadapi berbagai musibah ini, karena dengan mendoakan berarti kita telah memberikan dukungan moral agar para korban lebih cepat bangkit dan pulih. Perhatian mendoakan ini akan lebih dahsyat andaikan tidak hanya dilakukan dalam konteks musibah saja, tapi diterapkan dalam aktivitas dan relasi kita sehari-hari

Keteladanan mendoakan ini juga dikenalkan dalam Al-Qur'an, sebagai contoh :

1. Nabi Ibrahim As mendoakan agar negeri Makkah dijadikan daerah yang aman, dan penduduknya hidup berlimpah buah-buahan (sejahtera) lihat surat Al-Baqarah ayat 126. Keteladan Nabi Ibrahim  ini layak menjadi inspirasi bagi kita dan para pemimpin di negeri tercinta Indonesia. Cita-cita Indonesia menjadi negara yang baldatun Thoyyibatun warabbun Ghofur, insya Allah bisa diwujudkan bilamana kita warga masyarakat dan para pemimpin bangsa ini mulai dari presiden, gubernur, bupati, camat hingga kepala desa turut bersama-sama mendoakan agar negara Indonesia sebagai negeri yang aman dengan penduduk yang hidup rukun makmur.

Konteks lebih luas dari spirit ayat ini juga bisa diterapkan dalam posisi aktivitas kita, jika kita seorang pemimpin perusahaan, maka sempatkanlah untuk mendoakan para karyawan agar keringatnya dinilai amal ibadah dan memperoleh derajat mulia. Jika kita berprofesi sebagai guru, maka doakanlah murid-murid kita agar memperoleh ilmu yang bermanfaat. Jika kita pedagang, maka doakanlah para konsumen kita agar memperoleh rezeki yang berkah.

2. Nabi Nuh mendoakan agar diampuni dosa kedua orang tuanya dan siapa saja yang bertandang ke rumahnya dalam kondisi beriman, serta semua orang yang beriman. Lihat surat Nuh ayat 28

3. Nabi Luth mendoakan keluarganya agar diselamatkan dari perbuatan keji kaumnya. Lihat surat asy-syu'ara ayat 169

Contoh ayat di atas adalah inspirasi supaya kita berdoa tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan juga kita mau mendoakan orang lain.

Semoga bermanfaat
Wallahu a'lam bisshowab

BELAJAR ALFATEKA ( bacaan yang tidak pernah membosankan)

BELAJAR "ALFATEKA"

#Bacaan yang tidak pernah membosankan

Oleh : Kang Lukman


Alfateka (maksudnya Al-fatihah) adalah surat pertama dalam urutan surat-surat yang ada dalam Al-Qur'an, menjadi salah satu surat yang paling populer dan paling banyak dihafal kaum muslimin, karena Alfatihah menjadi bacaan wajib dalam setiap rakaat shalat, sehingga sangat lekat dan kuat tersimpan dalam memori hafalan. Bayangkan tiap hari membaca alfatihah minimal sebanyak 17 kali, sebagaimana jumlah rakaat dalam 5 waktu shalat, belum lagi kalau ditambah dengan shalat-shalat sunnah lainnya, maka jumlahnya akan bertambah banyak. Biasanya bacaan apapun kalau dibaca berulang-ulang pasti merasakan kebosanan, namun pernahkah terbersit kita merasa bosan membaca surah Al-fatihah karena berulang-ulang dibaca setiap hari dengan jumlah yang banyak?

Pengalaman membaca berbagai jenis buku bacaan sekalipun itu surat cinta dari sang kekasih, atau berupa bacaan yang kita senangi, biasanya kalau dibacanya berulang-ulang pasti menemukan kejenuhan, tapi berbeda dengan surat alfatihah dan surat lainnya yang ada dalam Al-Qur'an. Berapa kali pun kita membacanya, kita tidak pernah merasa bosan malah semakin sering dibaca akan terasa lebih nikmat dalam membaca Alqur'an.

Related image

Sebagai ikhtiar pembuktian, coba baca tulisan ini atau bacaan lainnya, lalu coba baca lagi untuk kedua kalinya, atau yang ke sekian kalinya, pasti kalau dibaca berulang-ulang akan membosankan, tapi kenapa itu tidak berlaku bagi surat alfatihah atau surat al-qur'an lainnya. Daya nalar kita kiranya sulit menjangkau untuk mencari jawaban bagaimana bisa sama-sama jenis bacaannya,  tapi berbeda dari segi ketemu rasa kalau dibaca berulang-ulang, kalau bacaan apapun selain al-qur'an ada rasa bosan, tapi berbeda dengan bacaan Alquran, kok ga ada bosannya. Kalau hanya mengandalkan akal pikiran saja pasti akan kesulitan untuk mencari tahu faktor apa saja yang menjadikan tidak bosan, makanya perlu mendayagunakan potensi kecerdasan yang lain yaitu kecerdasan hati, caranya dengan meng-imani Alquran sebagai Kalam Tuhan yang penuh mukjizat. Keimanan-lah yang paling berperan untuk menguak dan menemukan keajaiban al-qur'an.

Salah satu mukjizat terbesar dalam sejarah peradaban manusia adalah Al-qur'an, kalau mukjizat yang lain hanya bisa dimanfaatkan oleh yang bersangkutan, tidak bisa untuk umatnya, berbeda dengan Al-qur'an, ia menjadi mukjizat bagi Rasulullah Muhammad sekaligus umat-nya. Kita yang hidup 15 abad setelah Rasulullah wafat, bersyukur masih diberikan kesempatan untuk mencicipi kemukjizatan al-qur'an, yaitu rasa tidak bosan untuk membacanya sekalipun berkali-kali. Apalagi kalau kita mau mempelajari dan menggali lebih dalam dari al-qur'an, maka pasti mukjizat yang terasa lebih dari itu. Semoga kita termasuk orang-orang yang diperkenankan untuk menemukan kenikmatan dengan Al-qur'an.

Semoga bermanfaat
Wallahu a'lam bisshowab

STID Al Biruni Cirebon


STID Al Biruni Cirebon


Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Al Biruni Cirebon, adalah lembaga perguruan tinggi yang bergerak dibidang dakwah dan sosial masyarakat dibawah naungan Yayasan Amal Al Biruni. bertempat dilingkungan pondok pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon. yang beralamat di Jl. Pesantren Selatan No.01 Kampus 2 Al Biruni, Babakan Ciwaringin Cirebon.
STID Al Biruni Memiliki dua program studi yaitiu:

1. Pengembangan Masyarakat Islam
2. Komunikasi Penyiaran Islam

dimana keduanya bergerak dibidang dakwah dan Sosial Masyarakat, STID Al Biruni Telah banyak mencetak lulusan sarjana yang kompeten dan siap untuk mengabdi kepada masyarakat

itulah sekilas pandang tentang STID Al Biruni Cirebon


AKU LUPA ......YA ALLAH !


"AKU LUPA ......YA ALLAH !"

(Dari Habaib. Alwi Husin) Ditulis Ulang Oleh : Kokom




KETIKA aku ingin hidup KAYA..
Aku lupa,
bahwa HIDUP itu sendiri adalah sebuah KEKAYAAN.


KETIKA aku takut MEMBERI..
Aku lupa,
bahwa SEMUA yang aku miliki juga adalah PEMBERIAN.


KETIKA aku ingin jadi yang TERKUAT...
Aku lupa,
bahwa dalam KELEMAHAN Allah Ta'ala memberikan aku KEKUATAN.


KETIKA aku takut RUGI...
Aku lupa,
bahwa  HIDUPKU adalah sebuah KEBERUNTUNGAN, karena AnugerahNYA.


Ternyata hidup ini sangat indah ketika kita selalu BERSYUKUR kepadaNYA

BUKAN...
karena hari ini INDAH kita BAHAGIA...
Tetapi karena kita BAHAGIA maka hari ini menjadi INDAH.


BUKAN...
karena tak ada RINTANGAN kita menjadi OPTIMIS...
Tetapi karena kita OPTIMIS, RINTANGAN akan menjadi tak terasa.

BUKAN...
karena MUDAH kita YAKIN BISA...

Tetapi karena kita YAKIN BISA semuanya menjadi MUDAH.

BUKAN...
karena semua BAIK kita TERSENYUM...
Tetapi karena kita TERSENYUM maka semua menjadi BAIK.

Tak ada hari yang MENYULITKAN kita, kecuali kita SENDIRI yang membuat SULIT.

Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيرَ

“Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit,
  maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.”
 (HR. Ahmad, 4/278)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dia berkata,
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ فَوْقَكُمْ، فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ.

Lihatlah kepada orang-orang yang lebih rendah daripada kalian,
dan janganlah kalian melihat kepada orang-orang yang berada di atas kalian,
karena yang demikian itu lebih patut bagi kalian,
supaya kalian tidak meremehkan nikmat Allâh yang telah dianugerahkan kepada kalian.

TAKHRIJ HADITS :
Hadits ini Shahih, diriwayatkan oleh Al-Bukhâri (no. 6490); Muslim (no. 2963 (9)),
dan ini lafazhnya; At-Tirmidzi (no. 2513); Dan Ibnu Majah (no. 4142).

"MUHASABAH"

Semoga Bermanfaat