Selasa, 16 Oktober 2018

BELAJAR ALFATEKA ( bacaan yang tidak pernah membosankan)

BELAJAR "ALFATEKA"

#Bacaan yang tidak pernah membosankan

Oleh : Kang Lukman


Alfateka (maksudnya Al-fatihah) adalah surat pertama dalam urutan surat-surat yang ada dalam Al-Qur'an, menjadi salah satu surat yang paling populer dan paling banyak dihafal kaum muslimin, karena Alfatihah menjadi bacaan wajib dalam setiap rakaat shalat, sehingga sangat lekat dan kuat tersimpan dalam memori hafalan. Bayangkan tiap hari membaca alfatihah minimal sebanyak 17 kali, sebagaimana jumlah rakaat dalam 5 waktu shalat, belum lagi kalau ditambah dengan shalat-shalat sunnah lainnya, maka jumlahnya akan bertambah banyak. Biasanya bacaan apapun kalau dibaca berulang-ulang pasti merasakan kebosanan, namun pernahkah terbersit kita merasa bosan membaca surah Al-fatihah karena berulang-ulang dibaca setiap hari dengan jumlah yang banyak?

Pengalaman membaca berbagai jenis buku bacaan sekalipun itu surat cinta dari sang kekasih, atau berupa bacaan yang kita senangi, biasanya kalau dibacanya berulang-ulang pasti menemukan kejenuhan, tapi berbeda dengan surat alfatihah dan surat lainnya yang ada dalam Al-Qur'an. Berapa kali pun kita membacanya, kita tidak pernah merasa bosan malah semakin sering dibaca akan terasa lebih nikmat dalam membaca Alqur'an.

Related image

Sebagai ikhtiar pembuktian, coba baca tulisan ini atau bacaan lainnya, lalu coba baca lagi untuk kedua kalinya, atau yang ke sekian kalinya, pasti kalau dibaca berulang-ulang akan membosankan, tapi kenapa itu tidak berlaku bagi surat alfatihah atau surat al-qur'an lainnya. Daya nalar kita kiranya sulit menjangkau untuk mencari jawaban bagaimana bisa sama-sama jenis bacaannya,  tapi berbeda dari segi ketemu rasa kalau dibaca berulang-ulang, kalau bacaan apapun selain al-qur'an ada rasa bosan, tapi berbeda dengan bacaan Alquran, kok ga ada bosannya. Kalau hanya mengandalkan akal pikiran saja pasti akan kesulitan untuk mencari tahu faktor apa saja yang menjadikan tidak bosan, makanya perlu mendayagunakan potensi kecerdasan yang lain yaitu kecerdasan hati, caranya dengan meng-imani Alquran sebagai Kalam Tuhan yang penuh mukjizat. Keimanan-lah yang paling berperan untuk menguak dan menemukan keajaiban al-qur'an.

Salah satu mukjizat terbesar dalam sejarah peradaban manusia adalah Al-qur'an, kalau mukjizat yang lain hanya bisa dimanfaatkan oleh yang bersangkutan, tidak bisa untuk umatnya, berbeda dengan Al-qur'an, ia menjadi mukjizat bagi Rasulullah Muhammad sekaligus umat-nya. Kita yang hidup 15 abad setelah Rasulullah wafat, bersyukur masih diberikan kesempatan untuk mencicipi kemukjizatan al-qur'an, yaitu rasa tidak bosan untuk membacanya sekalipun berkali-kali. Apalagi kalau kita mau mempelajari dan menggali lebih dalam dari al-qur'an, maka pasti mukjizat yang terasa lebih dari itu. Semoga kita termasuk orang-orang yang diperkenankan untuk menemukan kenikmatan dengan Al-qur'an.

Semoga bermanfaat
Wallahu a'lam bisshowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar