BELAJAR "ALFATEKA"
#berguru belajar qur'an
Oleh : Kang LukmanKetika Rasulullah pertama kali menerima wahyu berupa surat al-'alaq ayat 1 - 5, yang disampaikan melalui malaikat Jibril, Rasullullah dengan jujur mengatakan bahwa dirinya "tidak bisa membaca" (ما انا بقارئ) sampai diulang 3 kali, saat itu usia Rasullullah bukanlah usia anak-anak atau remaja, melainkan disaat usia 40 tahun dengan telah menyandang status mulia, yaitu sebagai Rasul. Keberanian mengakui tidak bisa membaca pada usia di atas 40 tahun plus dengan status yang melekat dalam dirinya, merupakan gambaran orang yang memiliki kerendahan hati dengan siap mengesampingkan gengsi atau egonya, juga mencerminkan kejujuran diri dan kesadaran untuk mau belajar kepada orang yang memiliki kemampuan.
Rasulullah bisa membaca Alqur'an bukan dengan sim salabim namun melalui proses belajar yang diajarkan oleh malaikat Jibril. Metode pengajarannya adalah Jibril terlebih dahulu mencontohkan bacaan ayat Alquran, sementara Rasulullah fokus mendengarkannya, setelah selesai membacakannya, maka Rasulullah yang bergantian mengikuti bacaan ayat yang telah dipraktekkan oleh malaikat Jibril, kemudian dihapal sampai di hati. (lihat surat al- qiyamah ayat 18).
Metode seperti ini juga dipraktekkan oleh Rasulullah ketika menyampaikan ayat Alqur'an dihadapan para sahabat, Rasulullah mencontohkan terlebih dahulu, para sahabat mendengarkan secara seksama, kemudian menirukan bacaan ayat, sama seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah, sampai benar-benar hafal. Cara ini juga yang diterapkan oleh para sahabat Rasulullah ketika menyampaikan kepada para tabi'in, begitu seterusnya hingga sampai ke kita. Jadi cara yang paling efektif agar kita bisa membaca Alqur'an, mutlak membutuhkan adanya orang yang mengajarinya. Gurulah yang akan mencontohkan bacaan Alquran dengan tepat dan benar, kemudian kita menirukannya hingga pas membacanya, dan seterusnya hingga mahir mengaji Al-Qur'an.
Jadi faktor yang menjadikan orang bisa mengaji Al-Qur'an adalah karena dia mau belajar dan berguru kepada orang yang memiliki kompetensi dalam bidang al-qur'an. Dalam pandangan Rasullah, orang yang mau belajar dan mengajar Al-qur'an diapresiasi dengan predikat sebagai manusia terbaik. Kalau kita menghendaki ingin menjadi the best versi Rasulullah, tiada kata terlambat untuk belajar Alquran, berapapun usia kita, toh Rasulullah juga memulai belajar al-qur'an di usia 40 tahun. Apapun status sosial kita, janganlah menjadi alasan untuk terkendala belajar Alquran, Nabi Muhammad sekalipun sudah menyandang gelar sebagai Rasul, gelar paling tinggi dan mulia di mata manusia dan Tuhan, siap untuk melepas gengsinya semata-mata demi belajar Alquran. Apapun kesibukan dan aktivitas kita juga janganlah jadi penghalang untuk tidak belajar dan mengaji Al-Qur'an, sisihkan beberapa menit saja, toh setiap hari juga kita tidak pernah merasa kerepotan menyisihkan waktu untuk menggunakan handphone yang memakan waktu berjam-jam. Bismillah
Semoga bermanfaat
Wallahu a'lam bisshowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar