TERIMA KASIH BU RATNA SARUMPEAT
Oleh : Kang Lukman
Pelajaran berikutnya adalah ada harga yang harus dibayar sangat mahal dari hoax. Bu Ratna Sarumpaet mungkin tidak pernah membayangkan kalau resiko dari hoax akan menjadi petaka bagi dirinya dan orang lain. Petaka diri yang harus dihadapi dari resiko hoax adalah hancurnya reputasi dan kredibilitas ketokohan yang dibangun sejak lama. Dedikasi dengan mengerahkan seluruh energi pikiran, tenaga dan waktu, dalam rangka membangun reputasi, ternyata hanya dengan membuat hoax, dalam sekejap bisa luluh lantak. Belum lagi kasus hukum dan beban psikologis yang saat ini harus dihadapinya.
Petaka bagi orang lain adalah adanya berbagai pihak yang merasa dirugikan oleh hoax tersebut, baik pihak yang turut berempati, pihak yang turut mempublikasikan, ataupun pihak yang menjadi obyek bidikan dari tujuan dibuatnya hoax, semuanya merasa dirugikan, belum lagi publik masyarakat juga merasa dibohongi, menjadi terganggu secara psikologis, karena kecewa bahkan marah.
AlQuran mengistilahkan berita bohong (hoax) dengan bahasa al-ifki (الإفك), sebagaimana terdapat dalam surah An-Nur ayat 11. Para ahli tafsir memaknainya dengan (ابلغ من الكذب) lebih berat dari berbohong. Hoax menjadi lebih berat dari berbohong karena didesain dalam bentuk berita, sehingga dampak merugikannya akan lebih luas. Siapa pun yang membaca berita tersebut, menjadi dirugikan karena telah dibohongi. Mengingat dampak kurugian yang besar dari berita bohong ini, maka Allah mengancam dengan siksa yang pedih bagi siapa saja yang membuat berita bohong, termasuk yang turut sengaja menyebarkannya. Apa yang diperingatkan al-qur'an ini semata-mata agar kita senantiasa bisa hati-hati untuk tidak gegabah membuat hoax, karena akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
Contoh yang disuguhkan Bu Ratna Sarumpaet ini, sekalipun yang bersangkutan boleh jadi sangat menyesal dengan apa yang telah diperbuatnya, namun petaka dan dampak kerugian ini tak bisa dielakkan, dirasakan oleh semua kalangan. Publik media saat ini disibukkan dengan konten drama hoax ini. Apapun penilaian dan pandangan tentang Bu Ratna, kita patut bersyukur telah dianugerahi contoh konkrit tentang bahaya hoax, termasuk apa yang disampaikan dalam ayat al-qur'an tentang ancaman membuat dan menyebar berita bohong bisa dengan mudah dinalar.
Bu Ratna boleh saja dicaci dan dihujat kalau berkenan, namun di setiap kejadian, selalu ada irisan hikmah pelajaran yang berharga bagi siapa saja yang mau memetiknya. Yang jelas Bu Ratna telah mengajarkan dan mempraktekkan kepada kita tentang matakuliah "bahaya hoax", sekaligus menyadarkan kepada kita agar senantiasa berhati-hati dalam berucap dan bertindak. Tiada yang tahu pasti, apakah kita juga selamat dari kekhilafan membuat dan menyebarkan hoax, hanya kepada Allah-lah kita memohon perlindungan dan ampunan. Semoga Allah mengampuni segala dosa kita semua termasuk Bu Ratna Sarumpaet. (Bersambung)
Semoga bermanfaat
Wallahu a'lam bisshowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar