Minggu, 06 Januari 2019

Harapanku

#45
Harapanku
Ahmad Syarofi

Sayap kukepakkan
cumbui lagi kehampaan
mencecap remah-remah keindahan
bersama angin
atau terbang ditemani rembulan
arah pun sama
jalan kurajut hanya tertuju pada keindahan ciptaanMu

Harapan berkelindan di keheningan
dan bara api dalam matanya
biarkan menyimpan misteri
kunikmati gairah keabadian yang diciptakan sang penciptaNya
yaitu cita dan cinta

Senyapkanlah rasa ini
agar jiwa ini melebur dalam lautan syukur akan indahannya

Cirebon, 06 Januari 2019

Selasa, 13 November 2018

HAL IHWAL KE-DIRI-AN SANG KUDA




----
"Cahaya pengahabisan itu telah berdiri di depan pintu,  hikayat perjalanan akan  diambil pergi,  aku tak takut sama sekali,  telah kusiapkan perjamuan suci,  altar ini adalah penyambutanku;  datanglah putih-putih,  aku sedamai senyummu. Hingga ritual ini usai, kapanpun; aku telah berlatih terbang. Maka, jangan ragu. Masuklah!"
ucap sang kuda
--------
2018
KHUSNI MUBAROK

SUARA KETEGUHAN


-----
Hai !
Siapa kalian yang hendak menyarangkan seribu peluru di dadaku (?) dekatkan bidikan! agar bisa kalian saksikan kematianku dengan ada! Bukan kejatuhanku!  Sebelum telunjuk merenggang dari pelatuk,  jangan pergi,  karena aku hanya terhujam ! Bawalah selempang kafan ! Kabarkan kematianku yang kalian tau!
------
2018
KhusniMubarok

MEMORABILIA


"Tersemburat darah di wajahku  dari  badik yang kusangkurkan di dadamu: ialah bahasa. Teruslah bersarang sampai aku lupa warna dan aromanya"
-----
Indramayu, 2018
KHUSNI MUBAROK

Kamis, 08 November 2018

RoH


RoH
...
...
...
Duh Gusti
...
Ampuni kami
Hanya mampu mengutuk
Hanya mampu berdoa..

Oleh : Asep Saefullah

JIWA





JIWA

----

dalam jasad
pada aliran darah
aku menerima hitam dan putihku
menyatu dengan detak

entah aku adalah pagi yang teduh bagimu
ataukah aku siang yang membuat kemarau di harimu
mungkin juga aku sekedar mimpimu
yang tak mampu menjadi bunga musim semi

apa yang berasal dari tanah akan kembali ke tanah
tidak untuk sebuah kemenangan waktu
yang merajai nafsu
semua kembali pada putihnya kafan

jiwa ini akan kembali pada sang Pencipta
meninggalkan tubuh tanpa hitungan usia
yang kerap di pertanyakan
aku hanya jiwa dalam buntal tanya...

Oleh : Asep Saefullah

Pesan Yang Tak Sampai






Pesan Yang Tak Sampai

----
mata-mata angin
lidah-lidah api
jarum-jarum hujan
mengubur batu

langkah-langkah sepi
mengorek malam
menimbun bulan dalam sekam
mengalungkan kelabu awan

tertulis apa yang terilis
menjadi dongeng ribuan pesan
bukan lagi korek api yang membakar kayu
atau susu yang mengairi tubuh

daun tetap saja bermanja dengan  angin
lumut-lumut asik tidur di pinggir sungai
menikmati gericik usik
melambai kepada ikan-ikan yang bersembunyi

Oleh : Asep Saefullah

Hujan

Hujan....

------------

Ditabur hujan kesunyian malam ini
menderas pada getar kata
sajak-sajak ditulis menepis sepi
melebur jarak dirinya

bunga-bunga tumbuh
di antara jendela, kursi, dan meja
pasti dikenalnya rindu
merekah pada nafasmu

ujung-ujung jari yang sedari dulu menyentuhnya
melebur pada detak waktu

By : Asep Saefullah

AKU DAN KINI




AKU DAN KINI
----
Bimbang aku menghadap ke gigir laut, laksana luka nganga membesut menembus tulang, kikir mata pisau mengiris setiap yang dibuat tumbuh;  dari-dan- akan menjadi. Tapi mesti kubuka gerbang,  untuk melepas kenangan yang meletup pada warna dan kata yang mengekang, lalu meledakkan ruang, menjadi pekuburanku

Disana, cahaya kilat lumer pada sebidang lereng, hutan kerontang dan kerajaan kaum kadal, membunuh mimpi-mimpi di mata bocah tentang perkawinan musim-musim.  Tanah merah darah mencipta genangan, mengering dan-mati! 
Aku masih tak tergerak pulang,  masih kusaksikan perang dua saudara berkecamuk tanpa tanda henti,  bertukar hati, berbagi dongeng dan bersetubuh. Sebagian memburu,sebagian diserbu,  lagu hanyalah percumbuan pekik dan denting pedang; atas nama cinta  dan kegilaan

Kucing-kucing bermata api, mengintai dari celah bulan, disergapnya mantra-mantra penyihir sekedar menghibur rasa lapar, menunggu dingin membuka jalan bagi sang kawanan membusungkan kejantanan sebagai pemenang lakon tragedi;  bahkan dalam selimut cuaca yang demam tinggi sekalipun

Aku terus menyerbu ke dalam waktu, hendak kulepaskan akal sehat sampai aku mengerti bahwa hari ini dibangun oleh kilat dan julur api kala mula;  penindasan, penekanan, pem-berhala-an dan ke-aku-an yang diikat pada pucuk pedang

Tibalah aku,  di dinding sumur, tempat segala hikayat dikubur dalam-dalam, lebih dalam dari yang dimengerti kedalaman. Bukan,  bukan aku yang mendebum ke dalam,  kenanganlah yang mengawasiku dari bawah sana;  dalam lelah, aku melafal;  "cukup,  kembalikan aku ke kini!"
-----
Indramayu, 6 Nopember 2018
Khusni Mubarok Abdullah

Minggu, 28 Oktober 2018

Pecinta Alam

Catatan Kecil Pecinta Alam


Menjadi Pecinta Alam tidak harus pakai sepatu gunung yang harganya ratusan ribu, harus pakai celana gunung yang bermerk, pakai kemeja flanel yang bagus, tapi menjadi bagian dari seorang pecinta alam adalah lebih ke kecintaannya terhadap alam.

Dan pendidikan dasar yang kita terima bukan hanya untuk menempa pribadi agar bisa naik gunung tertinggi di Indonesia atau di dunia,  agar bisa memanjat di tebing-tebing curam, susuri goa yang gelap gulita, menerjang arus sungai dalam arum jeram, dan yang lainnya, pendidikan dasar kalau sudah membuat kita berfikir untuk tidak membuang sampah sembarangan, merasakan iba terhadap saudaranya yang kekurangan, itulah ciri kecil pendidikan dasar itu dikatakan berhasil.

Kepekaan terhadap alamnya,
Kepekaan terhadap lingkungannya,
Kepekaan terhadap sesamanya,
Dengan sering berlatih dan terus mengasah kempuan diri agar menjadi kepribadian yang bisa membaur dengan sesama mahluk hidup.

Sesuai dengan yang dikatakan Litle Edelweis "Menjadi pecinta alam tidak butuh orang yang ingin terlihat keren seperti di film-film.
Bagi anak manja, tempat ini adalah neraka".
Karena menjadi bagian seorang pecinta alam bukan hanya tentang jalan-jalan, naik gunung, panjat tebing, susur goa, arum jeram, rawa laut. Tapi menjadi bagian seorang pecinta alam adalah tentang amanat yang kita bawa sampai mati, dibalik baju PDL yang kita pakai, makna yang ada dalam simbol-simbol yang terjerat di PDL menuntut kita untuk bertanggung jawab.
Karena slayer yang dilingkarkan dibahu kita adalah kebanggaan, tanggung jawab, dan badge yang menempel pada lengan dan dada kita  adalah kekuatan hati untuk terus bertanggung jawab.

Salam Lestari.

Ahmad Syarofi (Opay)
NA.MPL.00.001.BR

Selasa, 23 Oktober 2018

Sejarah Berdirinya Pesantren Di Jawa Barat


SEJARAH BERDIRINYA PESANTREN


Khususnya provinsi jawa barat

1. Tahun 1418 berdiri Pesantren Syekh Quro. 
Karawang 

2. Tahun 1420 berdiri Pesantren Pasambangan 
Cirebon oleh Syekh Datul Kahfi atau Syekh 
Nurjati 

3. Tahun 1456 berdiri Pesantren Jalagrahan 
Cirebon Girang oleh Walangsungsang alias 
Ki Samadulah alias Haji Abdullah Iman alias 
Cakrabuana alias Ki Kuwu Sangkan alias Ki 
Kuwu Manggana 

4. Tahun 1500 berdiri Pesantren Godog 
Karangpawitan Limbangan Garut oleh 
Sunan Rohmat Suci Godog alias Gagak 
Lumayung alias Galantang Setra alias Kian 
Santang alias Sunan Bidayah 

5. Tahun 1520 berdiri Pesantren Sang 
Ciptarasa oleh Syarif Hidayatullah alias 
Sunan Gunung Djati 

6. Tahun 1715 berdiri Pesantren Babakan 
Ciwaringin Cirebon oleh Ki Jatira alias 
Syekh Hasanuddin 

7. Tahun 1749 berdiri Pesantren Al-Falah Biru 
Singguru Samarang Garut oleh Syekh Fatah 
Rohmatulloh bin Dewi Ratu Biru binti Sultan 
Maulana Hasanuddin Banten bin Syarif 
Hidayatullah Cirebon 

8. Tahun 1785 berdiri Pesantren Buntet 
Cirebon oleh Mbah Muqoyyim 

9. Tahun 1810 berdiri Pesantren Gentur Cianjur oleh Tubagus Ahmad Haq Nuh 

10. Tahun 1809 berdiri Pesantren Beunteur Banjar

11. Tahun 1847 berdiri Pesantren Asyrofuddin Congeang Sumedang 

12. Tahun 1887 berdiri Pesantren Keresek Garut 

13. Tahun 1894 berdiri Pesantren Darul Falah Jambudipa Cianjur 

14. Tahun 1897 berdiri Pesantren Kandang Sapi Cianjur 

15. Tahun 1905 berdiri Pesantren Suryalaya Pagerageung Tasikmalaya 

16. Tahun 1911 berdiri Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Banjar, Pesantren Sempur Purwakarta oleh Kyai Tubagus Bakri Banten.

17. Tahun 1913 berdiri Pesantren Darul Ulum Ciamis

18. Tahun 1917 berdiri Pesantren Cintawana Tasikmalaya

19. Tahun 1910 berdiri Pesantren Pagelaran I Cimeuhmal Subang 

20. Tahun 1920 berdiri Pesantren Pagelaran 2 Cimalaka Sumedang 

21. Tahun 1922 berdiri Pesantren Sukahideng Sukarame Tasikmalaya, Pesantren Genteng Sukabumi, Pesantren Baitul Arqom Soreang Bandung

22. Tahun 1927 berdiri Pesantren Sukamanah Sukarame Tasikmalaya 

23. Tahun 1929 berdiri Pesantren Darussalam Cidewa Ciamis 

24. Tahun 1920 berdiri Pesantren Bahrul Ulum Awipari Cibeureum Kota Tasikmalaya oleh KH Busthomi

25. Tahun 1931 berdiri Pesantren Cipasung Singaparna Tasikmalaya, Pesantren Cipari Garut, Pesantren Sindangsari Al-Jawami Cileunyi Bandung 

26. Tahun 1934 berdiri Pesantren Syamsul Ulum Gunung Puyuh Sukabumi, Pesantren Al Ittifaq Ciwidey Bandung 

27. Tahun 1935 berdiri Pesantren Cijantung Ciamis 

28. Tahun 1936 berdiri Pesantren Persis Pajagalan Bandung 

29. Tahun 1939 berdiri Pesantren Darussalam Garut

30. Tahun 1940 berdiri Pesantren Miftahul Khoer Ciamis 

31. Tahun 1943 berdiri Pesantren Al Fadlilah Ciamis 

32. Tahun 1961 berdiri Pesantren Pagelaran 3 Cisalak Gardusayang Sukakerti Subang

33. Tahun 1967 berdiri Pesantren Miftahul Huda Manonjaya Tasikmalaya

- Dari pesantren semua berawal

- Dari pesantren jutaan pejuang lahir

- Dari pesantren para pemimpin tampil

- Dari pesantren kedaulatan ummat terbangun

Kami bangga dng pesantren
Kami siap melanjutkan amanah para ulama
Selama pesantren masih lestari harapan indonesia ke arah yg lebih baik masih ada.
#BanggaJdSantri

#SavePesantren

SELAMAT MENYONGSONG HARI SANTRI NASIONAL 22 OKTOBER 2018

KALIMAT TAUHID ( Nutrisi Persaudaraan )

KALIMAT TAUHID
#nutrisi_persaudaraan
Oleh : Kang Lukman

Sebelum manusia terlahir di muka bumi, ketika ia masih berada di alam arwah, ada tahapan yang harus dilalui untuk dilakukan fit and proper tes tentang ketauhidan. Tuhan mengajukan satu pertanyaan terhadap semua roh yang mau terlahir sebagai kesaksian, pertanyaan-nya  adalah "bukankah aku ini Tuhanmu?" Seraya mereka menjawab : "betul engkau Tuhan kami". Kemampuan semua roh menjawab dengan benar dari pertanyaan yang diajukan, karena ia telah dibekali fitrah ketuhanan.

Fitrah ketuhanan ini adalah "tauhid", fitrah ini yang kelak menjadi penentu dalam perjalanan hidup manusia, apakah hidup mulia atau nista, bahagia atau sengsara baik di dunia maupun di akhirat. Maka setiap manusia yang terlahir ke muka bumi, ia telah memiliki benih-benih ketauhidan. Apakah benih ketauhidan ini tambah kokoh atau bahkan luntur sama sekali, tergantung bagaimana cara kita mengikhtiari-nya. Salah satu ikhtiar untuk mengokohkan benih ketauhidan agar  memperoleh  predikat "mukmin" adalah dengan sedikit demi sedikit belajar menerapkan saran yang disampaikan dalam Al-Qur'an. Al-Qur'an menawarkan konsep menjaga tali persaudaraan sebagai nutrisi untuk meneguhkan nilai keimanan, makanya sesama orang beriman itu menjadi bersaudara.



Al-Qur'an menawarkan kriteria sifat-sifat seorang mukmin dalam konteks merawat dan menjaga persaudaraan, yaitu diantaranya ; pertama jauhi berprasangka buruk (negative thinking), karena muara perselisihan dan permusuhan bermula dari cara pandang yang negatif. Kedua jauhi mencari-cari kesalahan orang lain, karena faktor yang menyebabkan retaknya hubungan persaudaraan adalah ketika masing-masing saling menyalahkan. Ketiga jauhi menggunjing orang lain, karena dengan mempertontonkan aib bisa memutuskan tali persaudaraan. Alquran bahkan memberikan ilustrasi bagi siapa saja yang mengabaikan ketiga saran tersebut, seperti sedang memakan daging bangkai saudaranya, karena begitu menjijikkan orang yang hidupnya senantiasa mencari kesalahan dan menggunjing aib orang lain. (Lihat surat al-hujurat ayat 12). Ketiga saran dari Alquran  ini layak menjadi pegangan dalam menyikapi berbagai hal yang terjadi saat ini, termasuk kejadian pembakaran bendera.

Kalimat tauhid adalah nutrisi yang mampu membingkai kita menjadi bersaudara. Maka jadikan kalimat ini untuk memperat tali persaudaraan melalui saling mengasihi dan menyayangi antar sesama dalam wadah ukhuwah islamiah. Tak ada alasan untuk saling menebar kebencian apalagi menyakiti, karena Allah memiliki sifat rahman rahim yang maha kasihNya tak terbatas, begitupun baginda nabi Muhammad senantiasa meneladankan sikap saling menyayangi. Kita selaku umatnya sudah sepantasnya mencoba belajar untuk menebar rasa kasih sayang kepada siapapun, termasuk terhadap pelaku insiden tersebut.

#DAMAI_INDONESIAKU

Semoga bermanfaat
Wallahu a'lam bisshowab

Catatan Milad Mapala Langit Biru

Catatan Milad  ke satu UKM MAPALANGIT BIRU.
Mahasiswa Pecinta Alam Bawah Langit STID Al Biruni Cirebon.

22 Oktober 2018
Hari ini, satu tahun lalu lahir orok mungil dari rahim STID al-Biruni, bertepatan dengan hari santri Nasional (HSN), mungkin bukan faktor kebetulan bila berkah dari masyayikh babakan mengiringi proses kelahiran UKM kecil ini.


11 Anggota baru sebagai pendiri organisasi pegiat kelestarian alam ini dengan segala ceritanya merangkak pelan. kini saat kami mulai belajar berdiri, kami akan mempunyai anggota keluaraga baru. diprediksikan akan ada 20 anggota baru sebagai adik angkatan kami.
Taka ada rasa haru yg bisa terbahasakan saat sang bayi tumbuh melewati fase-fase perkembangannya,  amarah, emosi, air mata, tawa,  semua terjadi dalam rentang itu. Semangat kekeluargaan satu organisasi, satu almamater, satu visi telah menyatukan kami.


Satu hal yang menjadi catatan: KOBAR JUANG MEREKA yang tak pernah padam dalam menempa kepekaan kealaman. Indikasinya dapat dilihat dari banyaknya gerak sosial yg telah kami kontribusikan dari aksi evakuasi banjir di BREBES, LOSARI, CILEDUG, turun ke jalan-jalan menggalang dana untuk daerah-daerah bencana,  aktif dalam latihan dan diklat ke-mapala-an dengan kampus-kampus lain di wilayah III khususnya dan seabreg aktifitas yang tak tercatat lain telah ditorehkan.
Sebagai organisasi intra baru, UKM MAPALANGIT  STID AL BIRUNI pelan tapi pasti sudah mampu menancapkan bendera sejajar dengan kampus-kampus lain yang lebih dulu mapan.
AL-BIRUNI,  ya sekali lagi AL-BIRUNI,  almamater yang  akan tetap dijunjung tinggi,  spirit pengabdian dan sekelumit sumbangsih MAPALANGIT untuk bangsa ini semoga tak akan pernah padam,  darinya, Lahir para pegiat dakwah yang konsern pada dakwah transformatif pada soal-soal lingkungan dengan istiqomah.


Terimakasih kepada seluruh Civitas Akademika STID yang telah mendukung segala bentuk aktifitas UKM kami.
Kami mahasiswa-mahasiswa pecinta alam bawah langit stid al biruni berharap semoga segala kegiatan yang diadakan oleh kami selalu dapat dukungan dari semua pihak civitas akademika dan semoga Allah SWT senatiasa melimpahkan RahmatatNya untuk kita semua. Amin.

an. Ketum.
UKM MAPALANGIT BIRU

Ahmad Syarofi
NA.MPL.00.001.BR