Minggu, 28 Oktober 2018

Pecinta Alam

Catatan Kecil Pecinta Alam


Menjadi Pecinta Alam tidak harus pakai sepatu gunung yang harganya ratusan ribu, harus pakai celana gunung yang bermerk, pakai kemeja flanel yang bagus, tapi menjadi bagian dari seorang pecinta alam adalah lebih ke kecintaannya terhadap alam.

Dan pendidikan dasar yang kita terima bukan hanya untuk menempa pribadi agar bisa naik gunung tertinggi di Indonesia atau di dunia,  agar bisa memanjat di tebing-tebing curam, susuri goa yang gelap gulita, menerjang arus sungai dalam arum jeram, dan yang lainnya, pendidikan dasar kalau sudah membuat kita berfikir untuk tidak membuang sampah sembarangan, merasakan iba terhadap saudaranya yang kekurangan, itulah ciri kecil pendidikan dasar itu dikatakan berhasil.

Kepekaan terhadap alamnya,
Kepekaan terhadap lingkungannya,
Kepekaan terhadap sesamanya,
Dengan sering berlatih dan terus mengasah kempuan diri agar menjadi kepribadian yang bisa membaur dengan sesama mahluk hidup.

Sesuai dengan yang dikatakan Litle Edelweis "Menjadi pecinta alam tidak butuh orang yang ingin terlihat keren seperti di film-film.
Bagi anak manja, tempat ini adalah neraka".
Karena menjadi bagian seorang pecinta alam bukan hanya tentang jalan-jalan, naik gunung, panjat tebing, susur goa, arum jeram, rawa laut. Tapi menjadi bagian seorang pecinta alam adalah tentang amanat yang kita bawa sampai mati, dibalik baju PDL yang kita pakai, makna yang ada dalam simbol-simbol yang terjerat di PDL menuntut kita untuk bertanggung jawab.
Karena slayer yang dilingkarkan dibahu kita adalah kebanggaan, tanggung jawab, dan badge yang menempel pada lengan dan dada kita  adalah kekuatan hati untuk terus bertanggung jawab.

Salam Lestari.

Ahmad Syarofi (Opay)
NA.MPL.00.001.BR

1 komentar: